11 research outputs found

    Analisis Kesalahan Mahasiswa PGMI dalam Menyelesaikan Soal Matematika Menurut Teori Kastolan

    Get PDF
    Abstract This study aims to analyze student errors in solving problems in mathematics based on the stages of Kastolan errors. The research was conducted at the Tarbiyah Rakeyan Santang College of Sciences with the research subjects of 22 students of the Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education study program (PGMI). The method used is descriptive qualitative. The data collection instrument was a test item consisting of 6 questions and interviews. Based on the Kastolan stage, the types of errors are divided into 3 types, namely misconceptions, calculation errors and strategy errors. The most common mistakes made are misconceptions, which account for 50% of all errors. There are 30% strategy errors made by students and 20% of all strategy errors. Factors that cause student errors in solving math problems include: 1) Lack of students in understanding the questions given so that confusion in applying the formula to solve these problems; 2) Students do not apply the requested concept; 3) Students are not careful in calculating which causes the final result to be wrong

    Pandangan Imam Al-Ghazali tentang Tugas Pokok Pelajar

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh seorang siswa yang melakukan penganiayaan berupa penikaman terhadap guru salah satu SMK di Manado (https://www.liputan6.com/regional/read/4092830/ditegur-karena-merokok-di-lingkungan-sekolah-siswa-smk-aniaya-guru) dan adanya siswa yang mem-bully guru di  salah satu SMP Gresik, Jawa Timur (https://news.detik.com/berita/d-4423725/viral-murid-tantang-guru-ppp-soroti-pendidikan-karakter-di-sekolah). Hal ini telah menjadi catatan buruk dalam dunia pendidikan Indonesia khususnya berkaitan dengan karakter, kenakalan pelajar serta tugas pokok pelajar. Padahal dalam pandangan al-Ghazali, salah satu kesuksesan siswa (pelajar) di dalam pencarian terhadap ilmu yaitu ia senantiasa harus khidmat, tawadhu dan hormat kepada gurunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep Imam Al-Ghazali mengenai tugas-tugas pokok seorang pelajar. Metode yang digunakan adalah metode studi kepustakaan (library research). Disebut penelitian kepustakaan karena data-data atau bahan-bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini berasal dari perpustakaan baik berupa buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen, majalah dan lain sebagainya. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu : a) tahap orientasi b) tahap eksplorasi c) tahap studi terfokus. Khusus yang diteliti adalah tentang pandangan Imam Al-Ghazali terhadap tugas pokok pelajar dimana peneliti mengumpulkan data dari karya-karyaanya diantaranya; 1) Ihya` Ulum al-Din, Bidayatul Hidayah, dan Minhaj al-Abidin. Dari berbagai literatur-literatur tersebut menyimpulkan bahwa tugas pokok pelajar dalam pandangan al-Ghazali: (1) membersihkan karakter tercela, (2) fokus dan konsentrasi belajar, (3) ta’dzim/hormat terhadap guru, (4) belajar dari materi dasar, (5) mempelajari ilmu untuk ma’rifat kepada Allah SWT, (6) mendahulukan ilmu yang terpenting baginya, (7) belajar ilmu sampai tuntas, (8) mengetahui akan kemuliaan suatu ilmu, (9) harus mempunyai tujuan yang mulia, dan (10) haruslah mengetahui hubungan ilmu dengan tujuannya.   &nbsp

    Konsep Pendidikan Agama Islam Perspektif Pemikiran Syekh Ahmad Surkati

    Get PDF
    Pendidikan Islam memiliki tugas penting untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar umat Islam dapat berperan aktif dan tetap bertahan serta bersaing di era globalisasi. Syekh Ahmad Surkati merupakan tokoh yang besar dalam pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia terutama dalam bidang pendidikan, namun namanya masih jarang disebut dalam wacana sejarah pergulatan pemikiran Islam di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep pendidikan Islam yang digagas oleh Syekh Ahmad Surkati secara mendalam, karena pemikiran beliau banyak mempengaruhi dunia Pendidikan Islam di Indonesia. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research). Syekh Ahmad Surkati merupakan tokoh pembaharu dunia pendidikan Islam, ini terbukti dengan adanya penjenjangan dalam intuisi pendidikan yang dilakukan oleh Syekh Ahmad Surkati, yang sebelumnya belum pernah ada di Indonesia. Syekh Ahmad Surkati juga merupakan pelopor terbentuknya sistem kelembagaan dalam dunia pendidikan. Ini sebuah kemajuan dalam dunia pendidikan. Besar kiranya kontribusi Syekh Ahmad Surkati dalam membina dan memajukan serta membenahi sistem pendidikan yang berkembang di Indonesi

    Implikasi Asumsi Konsep Diri Dalam Pembelajaran Orang Dewasa

    Get PDF
    Pendidikan orang dewasa atau istilah andragogy yaitu seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar. Belajar bagi orang dewasa dapat menjadi sebuah kebutuhan, ketika orang dewasa tersebut memiliki kesadaran akan kebutuhannya, artinya orang dewasa tersebut telah memiliki konsep diri yang matang. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan implikasi asumsi konsep diri menurut Knowless dalam pembelajaran orang dewasa. Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu library research atau penelitian kepustakaan. Pengambilan data pada penelitian ini yaitu dari beberapa sumber diantaranya; Buku-buku dan referensi seperti pendapat ahli dan jurnal yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukan; 1) kematangan konsep diri dapat terlihat dari perkembangan terbentuknya konsep diri orang dewasa yang dipengaruhi oleh self awareness (kesadaran diri), interaksi, self esteem (harga diri), peranan individu, dan pengalaman. 2) Setelah  melewati fase pembentukan konsep diri,  orang dewasa termasuk pada jenis konsep diri positif. 3) Kondisi ketika orang dewasa belajar, tentunya ada keterlibatannya dengan kematangan konsep diri, sesuai yang diungkapkan oleh Knowless mengenai asumsi belajar orang dewasa salah satunya yaitu konsep diri. Oleh karena itu,  terdapat implikasi dari asumsi konsep diri dalam pembelajaran orang dewasa, yang ditandai dengan jenis konsep diri yang positif dan perkembangan pembentukan konsep dir

    Model Pengembangan Manajemen Lembaga Pendidikan Berbasis Entrepreneurship Menurut Perspektif Islam

    Get PDF
    Membangun lembaga pendidikan pada hakekatnya adalah membangun keunggulan sumber daya manusia, yang menghargai keragaman potensi (multiple intelligences) manusia, pendidikan entrepreneurship menjadi salah satu langkah konkrit untuk lebih memberdayakan lembaga pendidikan Islam. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini meliputi: konsep manajemen dalam pendidikan Islam, karakteristik manajemen Islam, keunggulan entrepreneurship, kedudukan entrepreneur dalam Islam, dan pengembangan manajemen pendidikan berbasis enterpreneurshif menurut Islam. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang model pengembangan manajemen Lembaga pendidikan berbasis entrepreneurship menurut persfektif Islam. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah library research atau penelitian kepustakaan. Dalam pengambilan data diambil dari beberapa sumber diantaranya; al-Quran, Hadis, Buku-buku Islam dan umum, dan referensi-referensi yang menunjang penelitian ini seperti pendapat para Ulama dan para pakar entrepreneur serta pakar pendidikan Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan; manajemen yang tepat adalah manajemen yang dapat memberikan nilai tambah pada sebuah lembaga, sedangkan diantara manajemen yang dapat memberi nilai tambah adalah manajemen yang bernuansa entrepreneurship. Dengan demikian pengembangan manajemen pendidikan berbasis entrepreneurship pada lembaga pendidikan menurut Islam sangat penting karena membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan memberi nilai tambah dan kemaslahatan yang banya

    Metode Penyebaran Agama Islam Sunan Gunung Djati Dalam Perspektif Pendidikan Islam Modern

    Get PDF
    Pendidikan Islam menurut pemikiran Sunan Gunung Djati Terutama caranya berdakwah, yang dianggap berbeda dengan metode para wali yang lain dimana Dia berani memadukan dakwah dengan seni budaya yang mengakar di masyarakat. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini meliputi: Konsep pendidikan menurut Sunan Gunung Djati; Konsep pendidikan Islam modern; dan Relevansi terhadap Konsep Pendidikan Menurut Sunan Gunung Djati terhadap Pendidikan Modern. Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui konsep pendidikan menurut Sunan Gunung Djati; Mengetahui Konsep Pendidikan Menurut  Pendidikan Islam; dan Mengetahui Relevansi terhadap Konsep Pendidikan Menurut Sunan Gunung Djati terhadap Pendidikan Modern. Metode Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian bibliografis. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah bahwa penyebaran Agama Islam yang dilakukan Sunan Gunung Djati terhadap perkembangan Islam di Jawa sangat besar sekali. Adanya kerajaan Islam di Demak dan Banten merupakan beberapa contohnya. Tak kalah pentingnya lagi kontribusi Syarif Hidayatullah pada perkembangan Islam di Jawa Barat dengan cara dakwah dengan damai, mulai dari Kuningan, Indramayu, Majalengka, Cianjur, Garut, Ciamis, Sumedang, bahkan Jayakarta (Betawi)

    IMPELEMENTASI ZIS MELALUI PROGRAM GIFARA MASJID BESAR ASY-SYUHADA

    Get PDF
    Implementasi Infak, dan Shadaqah (zakat) melalui program Gerakan Infaq Beras (Gifara) DKMB Masjid Besar Asy-Syuhada untuk mengentaskan kemiskinan, memberantas kelaparan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilatarbelakangi oleh kurangnya kepedulian masyarakat yang mampu terhadap kebutuhan masyarakat miskin. Tujuan pengabdian ini untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk mau bergerak dalam meningkatkan kepedulian sosial guna menggerakkan perekonomian warga melalui gerakan infak beras (Gifara). Metode kegiatan diawali dengan sosialisasi, koordinasi pengurus dan aparat pemerintahan, penghimpunan dana, pendistribusian Gifara serta publikasi. Tim pengabdian melakukan monitoring dengan ikut langsung mendata warga mustahiq, mengikuti pengajian mingguan, mengajak para donatur dan mendistribusikan beras. Hasil dari kegiatan ini adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan infak-shadaqah berupa pemberian beras. Rata-rata dana yang terkumpul Rp. 3.130.000 dan beras 152,25 Kg yang langsung dibagi kepada 113 mustahik. Implikasinya Gifara menumbuhkan kepedulian terhadap sesama dengan menyisihkan sebagian pengahasilan untuk membantu yang lemah sebagai pengembangan ekonomi umat

    Upaya Edukasi Sosial Pencegahan Covid-19 Melalui KKN Mahasiswa STIT Rakeyan Santang Karawang

    Get PDF
    Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk implementasi kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) dalam rangka perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi. COVID-19 sejak ditemukan menyebar secara luas hingga mengakibatkan pandemi global yang berlangsung sampai saat ini. Pandemi global yang terjadi pula di Indonesia membuat banyak pihak berupaya ikut berperan serta dalam mengatasi. Salah satu bentuk pengabdian nyata adalah kegiatan KKN-PPM STIT Rakeyan Santang Karawang dengan tujuan memberikan edukasi sosial kepada masyarakat khususnya Desa Kalisari Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang. Metode pelaksanaan progam KKN-PPM ini dengan sosialiasi, pelatihan-pelatihan, dan pengelolaan hidup sehat dan dinamis. Hasil kegiatan menunjukkan banyak hal yang dilakukan mulai dari pemberian alat kebersihan dan ibadah, kerja bakti sosial tempat (mushola, madrasah, lapangan), pemasangan pelang batas desa, senam sehat edukasi covid-19, pembekelan usaha ekonomi kreatif, dan edukasi pencegahan covid-19. Kegiatan KKN-PPM STIT Rakeyan Santang Karawang ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Desa Kalisari akan pentingnya hidup bersosial kemasyarakatan, sehat, dinamis dan berkemajuan

    Penerapan Model Search, Solve, Create, And Share (SSCS) Berorientasi Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Kemandirian Belajar Dalam Pembelajaran Lingkaran Kelas V

    No full text
    Mata Pelajaran Matematika masih menjadi pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Namun seiring berkembangnya pendidikan banyak model-model pembelajaran yang membuat matematika menjadi lebih mudah dan menyenangkan di pelajari oleh siswa. Salah satu model yang lebih mudah dan menyenangkan adalah SSCS (search, solve, create and share) tugas akhir inimembahas tentang: bagaimana profil berpikir kreatif melalui model SSCS, perbedaan peningkatan berpikir kreatif matematis siswa antara kelas SSCS dan konvensional serta peningkatan kemandirian belajar. Penelitian ini menggunakan desaian penelitian kuasi eksperimen yang dilaksanakan di SDN Melong Asih 7. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil berpikir kreatif melalui model SSCS mengalami perubahan yang dapat dilihat dari aktivitas siswa dan perilaku siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Kemudian terjadi perbedaan peningkatan berpikir kreatif antara kelas model SSCS dan konvensional yang dapat dilihat dari hasil pretes dan postes, kemudian dihitung nilai gainnya menggunakan uji t. Hasil nilai gain yang diperoleh pada kelas SSCS yaitu sebesar 0,6769, yang berarti terjadi peningkatan berpikir kreatif lebih besar dari siswa yang belajar matematika melalui SSCS kemudian nilai gain pada kelas konvesional yaitu sebesar 0,3727. Setelah dihitung menggunakan uji t, maka hasilnya terdapat perbedaaan peningkatan berpikir kreatif antara kelas SSCS dengan konvensional dan yang terakhir terjadi peningkatan kemandirian belajar siswa kelas SSCS yang dapat dilihat dari cara perilaku dan berpikir siswa dalam mengikuti pelajaran matematika disetiap harinya

    PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGENAI TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN INDONESIA (Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di kelas V SDN Melong Asih 7 Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013)

    No full text
    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Melong Asih 7 dengan subjek penelitian adalah kelas V. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS. Pada penelitian ini peneliti mengambil materi mengenai tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia dengan model picture and picture dalam pembelajarannya. Objek penelitian adalah peserta didik kelas V SDN Melong Asih 7 dengan jumlah 37 orang yang terdiri atas 20 laki-laki dan 17 orang perempuan, adapun instrument yang dipakai dalam penelitian kali ini adalah lembar kerja peserta didik dan lembar evaluasi hasil belajar peserta didik. Pengolahan dan pengumpulan data berdasarkan dari hasil tes, lembar instrument dan hasil wawancara. Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan presentase hasil belajar peserta didik menggunakan model picture and picture mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya, pada siklus I sebesar 26,4% , siklus II 67,6% dan siklus III 83,8%. Nilai rata-rata dalam hasil belajar pun mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya pada siklus I nilai rata-rata sebesar 50,17 (kurang), pada siklus II nilai rata-rata sebesar 67,20 (cukup), pada siklus III nilai rata-rata sebesar 76,77 (baik). Dengan demikian dapat disimpulkan pembelajaran dengan model picture and picture pada pembelajaran IPS dalam materi tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kata Kunci : Model Picture and Picture dalam pembelajaran IPS mengenai tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesi
    corecore